3 Jun 2014

on Leave a Comment

Database Management System



DATABASE SEBAGAI SISTEM YANG DIGUNAKAN UNTUK KEMUDAHAN DALAM MELAKUKAN MANAJEMEN INFORMASI DAN MANAJEMEN DATA DALAM DUNIA BISNIS

1. Pengenalan Database
1.1 Pengertian Database
Database mempunyai beberapa pengertian yang digunakan sebagai dasar untuk memahami cara penggunaan dan dasar pembuatan dari sistem tersebut antara lain :

a. Database merupakan suatu kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari data yang disimpan tersebut.

b. Database merupakan kumpulan data yang saling berhubungan. Hubungan antar data dapat ditunjukan dengan adanya field/kolom kunci dari tiap file/tabel yang ada. Dalam satu file atau tabel terdapat rekaman-rekaman yang sejenis, sama besar, sama bentuk, dan merupakan satu kumpulan entity/entitas yang seragam.

c. Database adalah kumpulan suatu data yang disimpan secara bersama – sama pada suatu media, tanpa adanya suatu bentuk data yang sama antara satu dengan yang lain, sehingga mudah untuk digunakan kembali, dan dapat digunakan oleh suatu program aplikasi secara optimal. Data disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan menggunakannya, data disimpan sedemikian rupa sehingga apabila ada penambahan, pengambilan dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.

1.2 Teknologi Database
Dalam perkembangannya analisa dan desain sistem informasi teknologi database dibagi menjadi dua aspek pokok penting yaitu Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram (ERD).

1.2.1 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari flow data di suatu system informasi. Tujuan dari dibuatnya Data Flow Diagram (DFD) adalah untuk memudahkan penggambaran dari suatu system yang ada secara logika tanpa memperhatikan lingkungan fisik dimana data tersebut mengair atau lingkungan fisik dimana data tersebut disimpan.

Keuntungan dari Data Flow Diagram (DFD) adalah.
a. Dapat menggambarkan system secara terstruktur dengan memecah-mecah proses menjadi level yang lebih rendah (decomposition).
b. Dapat menunjukkan arah data pada system.
c. Dapat menggambarkan system parallel.
d. Dapat menunjukkan simpanan data.
e. Dapat menunjukkan kesatuan luar.
Kekurangan dari Data Flow Diagram (DFD) adalah.
a. Tidak menunjukkan proses perulangan (loop).
b. Tidak menunjukkan proses keputusan (decision).
c. Tidak menunjukkan proses perhitungan.

Bentuk-bentuk dari Data Flow Diagram (DFD) adalah sebagai berikut.

a. Physical DFD
Physical DFD adalah DFD yang menekankan bagaimana proses dari suatu system diterapkan. Bentuk DFD ini digunakan untuk menggambarkan suatu system yang ada. Keuntungan dari bentuk DFD ini adalah proses suatu system yang ada akan lebih dapat digambarkan dengan jelas dan dapat dikomunikasikan dengan lebih mudah kepada pemakai system atau user sehingga akan mempermudah programmer di dalam menganalisis system maupun memperoleh gambaran yang jelas.
 
b. Logical DFD
Logical DFD adalah DFD yang menekankan proses-proses apa saja yang dibutuhkan suatu system. Bentuk ini digunakan untuk menggambarkan suatu system baru yang dikembangkan secara logika dengan penerapan secara fisik.
Keuntungan dari bentuk ini adalah penghematan waktu didalam penggambaran diagramnya, karena system yang akan diusulkan belum tentu diterima oleh pemakai system atau user. Biasanya pendesain system juga akan mengusulkan beberapa alternative system baru.

2.1.2 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah diagram yang dipakai untuk mendokumentasikan data-data yang ada dengan cara mengidentifikasi tiap jenis entitas (entity) beserta hubungannya (relationship). Etode ini digunakan untuk menjelaskan suatu skema database. Terdapat dua macam ERD, yaitu conceptual ERD dan physical ERD. Beberapa elemen yang ada di dalam Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sebagai berikut.

a. Entity / Entitas
Entitas merupakan objek yang dapat bersifat fisik atau bersifat konsep dan dapat dibedakan satu dengan yang lainnya berdasarkan attribute yang dimilikinya. Suatu entitas disebut juga dengan file.
b. Relationship
Relationship adalah hubungan antara dua entitas atau lebih. Tiga jenis relationship yaitu Obligatory, Non-obligatory, dan Dependency

• Obligatory, obligatory dapat disebut juga mandatory. Obligatory adalah keadaan dimana semua anggota dari semua entitas harus berpartisipasi atau memiliki hubungan dengan etitas yang lain.
• Non-obligatory, non-obligatory adalah keadaan dimana tidak semua anggota dari suatu entitas harus berpartisipasi atau memiliki hubungan dengan entitas yang lain.
• Dependency, dependency adalah suatu keadaan diman syatu entitas didefinisikan secara sebagian (partial) oleh entitas lainnya. Agar terjadi hubungan ini, setiap entitas harus memiliki suatu identifier.

c. Attribute
Attribute adalah informasi singkat atau karakteristik yang terdapat didalam sebuah entitas.

d. Cardinality
Cardinality digunakan untuk menandai sebuah entitas yang muncul dalam relasi dengan entitas lainnya.

1.3 Software Database
Beberapa macam software database yang digunakan sebagai penunjang menejemen informasi dan menejemen data adalah sebagai berikut.

1.3.1 MySQL
MySQL merupakan salah satu perangkat lunak sistem manajemen basis data (database management system) atau DBMS yang menggunakan perintah standar SQL (Structured Query Language). Dimana MySQL mampu untuk melakukan banyak eksekusi perintah query dalam satu permintaan (multithread), baik itu menerima dan mengirimkan data. MySQL juga multi-user dalam arti dapat dipergunakan oleh banyak pengguna dalam waktu bersamaan. Dengan sekitar enam juta instalasi di seluruh dunia. MySQL tersedia dalam perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public Lisence (GPL) dan juga menjual dalam lisensi komersial untuk keperluan jika penggunanya tidak cocok menggunakan lisensi General Public Lisence.
Penggunaan MySQL yang merupakan sebuah database server sekaligus dapat sebagai client, dan dapat berjalan di multi-OS (operating system) memiliki keunggulan lainnya seperti OpenSource sehingga penggunanya tidak perlu membayar lisensi kepada pembuatnya. Dapat mendukung database dengan kapasitas yang sangat besar. Merupakan database management system (DBMS) yang mudah digunakan. Didukung oleh driver ODBC, sehingga database MySQL dapat diakses oleh aplikasi apa saja. Bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk mengakses MySQL diantaranya adalah dengan C, C++, Java, Perl, PHP, Phyton, dan APIs.

1.3.2 MyVbQL
MyVbQL adalah application programming interface (API) pada Visual Basic yang dibuat oleh icarz.Inc.
MyVbQL merupakan alternatif dari penggunaan driver MS ADO MyODBC yang digunakan oleh pengguna Visual Basic untuk mengakses basis data MySQL. Pembuatan MyVbQL bertujuan untuk mengurangi ukuran setup perangkat lunak.

1.3.3 PhPMyAdmin
PhpMyAdmin adalah suatu alat bantu open source yang ditulis dalam PHP yang digunakan untuk menangani administrasi basis data Mysql yang diakses melalui web browser (internet explorer, fireFox, opera, dan lain-lain). Fasilitas yang tersedia pada PhpMyAdmin saat ini adalah dapat membuat dan menghapus database, membuat, menghapus dan menambah tabel, menghapus, mengedit dan menambah field, melakukan berbagai macam perintah SQL, mengatur kunci pada field, mengatur akses (privileges), mengekspor data ke berbagai format.

1.3.3 XAMPP
XAMPP adalah perangkat lunak gratis, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program untuk menjankan fungsinya sebagai server yang berdiri sendiri, yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penterjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrogramaan PHP dan Perl. XAMPP adalah nama yang merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas. XAMPP merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat mampu melayani halaman dinamis. Saat ini, XAMPP tersedia untuk sistem operasi Microsoft Windows, Linux, Sun Solaris dan Mac OS X.

2. Database Bagi Pelaku Dunia Bisnis
Bagi pelaku bisnis pada saat ini bahkan menjelang pasar bebas yang akan segera bergulir, persaingan antar industri akan semakin ketat. Untuk dapat bersaing dan bertahan hidup, para pelaku bisnis perlu menetapkan harga jual yang tepat. Dalam rangka meningkatkan penjualan, pelaku bisnis tidak boleh menjual produkjadi dibawah harga pokok produksi, yang dapat mengakibatkan kerugian.
Sebaliknya pelaku bisnis juga tidak bisa menetapkan harga jual yang terlalu tinggi, sehingga dapat memberi peluang kepada pesaing untuk menguasai pasar. Pelaku bisnis yang memiliki informasi biaya yang akurat, dapat menetapkan harga jual yang dapat bersaing dan tetap memperoleh keuntungan. Selain itu, informasi biaya dibutuhkan oleh manajemen untuk memutuskan bauran produk dan mengevaluasi kinerja. Informasi biaya juga digunakan untuk membuat laporan keuangan yang dibutuhkan oleh pihak eksternal. Sistem akuntansi biaya tradisional dirancang untuk membuat laporan keuangan dan manajemen produk, tetapi tidak dapat menyediakan informasi yang memadai untuk menangani produksi di lingkungan pabrik modern. Saat ini, banyak perusahaan industri beralih ke sistem Activity Base Costing (ABC), karena sistem ABC memberikan beberapa keuntungan antara lain.

a. Informasi biaya lebih akurat, sehingga dapat dibuat keputusan mengenai bauran produk dan harga jual yang lebih tepat.
b. Informasi biaya lebih detil, sehingga dapat meningkatkan kemampuan manajemen untuk mengontrol dan mengendalikan total biaya.
c. Informasi biaya dapat digunakan untuk merancang produk baru yang lebih murah dengan tetap mempertahankan mutu.

Namun sistem ABC lebih kompleks jika dibandingkan dengan sistem akuntansi biaya tradisional. Pada sistem ABC lebih banyak metode yang digunakan untuk mengalokasikan overhead pabrik dan mencatat semua aktivitas produksi yang menimbulkan biaya maupun yang tidak menimbulkan biaya secara lebih detil sehingga pembuatan perangkat database bagi dunia bisnis saat ini sangatlah diperlukan.

3. Studi Kasus
Pada studi kasus ini akan dibahas tentang aktivasi subsistem produksi suatu perusahaan. Umumnya subsistem produksi terbagi atas empat aktivitas berikut: product design, planning and scheduling, production operations, dan cost accounting
Informasi yang mengalir pada sub sistem produksi digunakan untuk menghasilkan keputusan, antara lain: berapa banyak dan kapan suatu produk harus diproduksi, metode apa yang harus digunakan, bagaimana cara mengalokasikan biaya, dan apakah investasi harus dilakukan.

3.1 Product Design
Aktivitas pertama subsistem produksi adalah product design.
Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk merancang produk yang dapatmemenuhi kebutuhan pelanggan dalam hal: kualitas, kehandalan, dan kegunaan dengan biaya produksi seminimal mungkin.Dalam aktivitas ini diciptakan 2 dokumen, yaitu: Bill Of Materials (BOM) dan Operation List (OL). Dalam BOM dicantumkan kode, nama, dan jumlah bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan satu produk, Sedangkan OL berperan juga sebagai routing sheet. OL mencantumkan langkah-langkah yang harus dikerjakan, mesin yang dibutuhkan, dan waktu yang diperlukan pada setiap langkah

3.2 Planning and Scheduling
Aktivitas kedua subsistem produksi adalah planning and scheduling. Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk merencanakan produksi seefisien mungkin dan dapat memenuhi pesanan pelanggan serta dapat mengantisipasi kebutuhan pelanggan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persedian barang jadi. Untuk keperluan tersebut perlu dibuat Master Production Schedule (MPS).

MPS menunjukkan berapa banyak produk yang harus diproduksi. MPS dibuat berdasarkan informasi pesanan pelanggan, ramalan penjualan, dan jumlah persediaan barang jadi. MPS harus bisa mengikuti perubahan kondisi pasar, untuk itu diperlukan sistem informasi produksi yang dapat menyajikan informasi yang tepat dan akurat, sehingga proses produksi dapat berjalan lancar. Berdasarkan BOM dan MPS dapat ditentukan kapan bahan baku harus dibeli. Usulan pembelian bahan baku ditulis padapurchase requisition dan diserahkan ke bagian pembelian. Dokumen lain yang dihasilkan pada aktivitas planning and scheduling adalahproduction order dan material requisition. Dokumen production order digunakan untuk mengotorisasi pembuatan sejumlah produk. Dokumen ini mendaftarkan operasi-operasi yang harus dilakukan, jumlah yang harus diproduksi, dan lokasi produk jadi harus diserahkan. Sedangkan dokumen material equisition digunakan untuk mengotorisasi pemindahan sejumlah bahan baku yang dibutuhkan dari gudang ke lokasi pabrik. Dokumen ini berisi nomor production order, tanggal dokumen diterbitkan, nama dan jumlah bahan baku yang diperlukan.

3.3 Production Operations
Aktivitas ketiga subsistem produksi adalah proses produk yang sesungguhnya. Pemindahan bahan baku atau produk jadi dalam proses produksi didokumentasi pada move ticket. Dokumen tersebut mencatat bahan baku yang ditransfer, lokasi tujuan, dan tanggal pemindahan. Sedangkan tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan proses produksi dicatat dalam job time ticket.

3.4 Cost Accounting
Aktivitas terakhir subsistem produksi adalah cost accounting. Dua tujuan utama sistem akuntansi biaya adalah menyediakan (1) informasi untuk perencanaan, pengawasan, pengevaluasian terhadap aktivitas produksi, dan (2) data biaya produksi yang akurat yang dapat digunakan dalam menetapkan harga barang. Sebagai tambahan, sistem akuntansi biaya menyediakan informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan dan harga pokok penjualan yang ditunjukkan dalam laporan keuangan.

4. Pemodelan Database dari Studi Kasus
Permasalahan utama dalam pemodelan ini adalah bagaimana merancang database, agar dapat menyajikan informasi secara cepat dan akurat. Untuk itu, dalam makalah ini dibahas pemodelan database dengan pendekatan semantic object model. Model data ini lebih mudah digunakan dan menghasilkan transformasi yang lebih normal, jika dibandingkan dengan entity relationship model yang umum digunakan.

Dokumen yang digunakan dalam sub sistem produksi dianalisa object class-nya.Item yang se-object class dalam satu dokumen diberi nomor yang sama. Satu item dapat diberi nomor lebih dari satu, jika item tersebut berasal dari object class lain, misal: itemProduct No. Product No berperan sebagai attribute dari object BOM dan PRODUCT, untuk itu Product No dijadikan object attribute.

5. Rancangan Relational Database Subsistem Produksi
Database relational paling banyak digunakan saat ini. Untuk itu tindakan selanjutnya adalah mentransformasikan rancangan semantic object model ke rancangan relational database, dengan langkah-langkahnya sebagai berikut.

a. Setiap object ditransformasikan ke satu relation. Nama object dijadikan nama relation.

b. Setiap single-value attribute pada object yang bersangkutan dijadikan attribute pada relation yang dibentuk. Nama single-value attribute dijadikan nama attribute pada relation. Setiap object identifier (yang diawali dengan ID) pada object yang bersangkutan dijadikan key attribute (diberi garis bawah) pada relation yang dibentuk.

c. Setiap multi-value simple maupun group attribute ditransformasikan ke satu relation. Relation diberi nama berdasarkan nama multi-value attribute yang bersangkutan. Key attribute pada relation yang dibentuk dari multi-value simple attribute adalah object identifier dari object yang bersangkutan. Sedangkan key attribute pada relation yang dibentuk dari multi-value group attribute adalah object dan group identifier dari object yang bersangkutan.

d. Cara mentransformasikan object attribute tergantung pada attribute cardinality untuk pair attribute yang bersangkutan, dengan ketentuan jika:

1. relationshipnya 1:1, maka salah satu object identifier dari object yang bersangkutan dijadikan foreign key pada relation lain yang dibentuk. Umumnya object identifier dari object yang lebih dulu terbentuk, yang akan dijadikan foreign key pada relation lainnya. Object instance product lebih dulu terbentuk, maka object identifier Product No dijadikan foreign key pada relation BOM.

2. relationshipnya 1:N, maka object identifier dari pair attribute yang maksimumattribute cardinality-nya satu dijadikan foreign key pada relation lain yang dibentuk dari pair attribute yang maksimum attribute cardinalitynya N. Maksimum attribute cardinality Object RAW MATERIAL adalah satu, sedangkan maksimum attribute cardinality Object BOM adalah N, maka object identifier RAW MATERIAL dijadikan foreign key pada relation BOM DETAIL.

3. relationshipnya N:M, maka dibentuk intersection relation yang berisi object identifier dari object link yang bersangkutan. Relation sudah memenuhi aturan normalisasi, artinya attribute non key sudah tergantung secara penuh kepada key attribute, kecuali relation PRODUCTION ORDER. Hal tersebut tidak akan terjadi jika dokumen pada sub sistem pendapatan juga sudah dibuat semantic object model-nya.

6. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dapat ditarik kesimpulan, semantic object model adalah model data yang lebih mendekati pada pemahaman data pemakai. Dimana model data terbentuk dari hasil wawancara dan analisa terhadap semua dokumen-dokumen yang digunakan dalam suatu aktifitas, sehingga struktur data yang terbentuk bisa lengkap. Database relation hasil transformasi dari semantic object model kebanyakan sudah memenuhi aturan normal, karena hubungan antara dan arti data sudah dipikirkan sejak model data tersebut dibentuk.



A. DEFINISI DALAM ORGANISASI DATA BASE
 
Data
Data adalah sekumpulan baris fakta yang mewakili peristiwa yang terjadi pada organisasi atau pada lingkungan fisik sebelum diolah ke dalam format yang bisa dimengerti dan digunakan manusia. (Raymon McLeod, Jr ) Data diambil dari bahasa latin, yang artinya “memberi”. Data adalah fakta yang diberikan, darimana kenyataan tambahan dapat ditarik menjadi kesimpulan (C.J. Date). Sedangkan menurut Kenneth C. Laudon. Jane P. Louden ( 2010) Data yaitu kumpulan fakta-fakta kasar yang menunjukan kejadian yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan fisik sebelum fakta tersebut diolah dan ditata mejadi bentuk yang dapat dipahami. Kaitan ‘data’ dengan ‘Informasi’ sangat erat sehingga pada pembicaraan sehari-hari terkadang kita sering menggunakannya untuk suatu hal serupa walaupun arti sebenarnya berbeda dimana data adalah kumpulan fakta-fakta, belum diolah dan ditata dan belum dapat dipahami oleh pengguna akhir sedangkanInformasi adalah data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga memiliki makna tertentu bagi penggunanya.

Database (Basis Data)
Definisi Basisdata dapat didefinisikan sebagai berikut :

• Kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada untuk digunakan dalam satu lingkup perusahaan, instansi (Kristanto, 1994).
• Kumpulan file data yang terorganisasi, terintegrasi, dan bisa dipakai bersama (C.J Date, 1981)
• Kumpulan rekaman data berbagai tipe yang memiliki relasi satu sama lain (Martin, 1977)
• Sekumpulan data organisasi untuk melayani banyak aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan mengendalikan redundansi data. (Kenneth C. Laudon. Jane P. Louden, 2010
• Kumpulan dari data yang saling terintegrasi satu dengan yang lainnya tersimpan dalam perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk bantuan dalam mengoperasikannya ( ICT Database/Data Resources Management, Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, 2010).
Sistem Basis Data (Database System)
Sistem Basis Data adalah system terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara informasidan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan (C.J Date, 1981).
Sedangkan menurut Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis( 2010).Sistem Basis Data (Database system) adalah suatu informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu instansi.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data.

Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS).

B.PENGERTIAN SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA (DATABASE MANAGEMENT SYSTEM /DBMS).
DBMS (Database Management systems) adalah kumpulan program yang meng-koordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan basis data.( ICT Database/-Data Resources Management, Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, 2010). Sedangkan menurut Asep Herman Suyanto (2004) Manajemen Sistem Basis Data (Database Management System / DBMS) adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar. DBMS dapat menjadi alternative penggunaan secara khusus untuk aplikasi, semisal penyimpana data dalam fiel danmenulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya. Database Management System (DBMS) atau Sistem Manajemen Basisdata adalah suatu sistem yang terdiri atas Basis-data dan Perangkat Lunak (Software / program) yang bertujuan untuk effektivitas dan effisiensi dalam pengelolaan basis data.

Sistem manajemen basis data (DBMS) terdiri dari perangkat lunak yang dapat mengatur penyimpanan data. Sehingga memudahkan organisasi untuk memusatkan data, mengelola data secara efisien dan menyediakan akses data bagi program aplikasi.

Sebuah DBMS mengendalikan pembuatan, pemeliharaan, dan penggunaan struktur penyimpanan database organisasi sosial dan pengguna mereka. Hal ini memungkinkan organisasi untuk menempatkan kontrol organisasi pengembangan database yang luas di tangan Database Administrator (DBAs) dan spesialis lain. Dalam sistem yang besar, sebuah DBMS memungkinkan pengguna dan perangkat lunak lain untuk menyimpan dan mengambil data dalam cara yang terstruktur.

Perkembangan Database Management System (DBMS)
Generasi pertama DBMS didesain oleh Charles Bachman di perusahaan General Electric pada awal tahun 1960, disebut sebagai penyimpanan data terintegrasi (Integrated Data Store). Dibentuk dasar untuk model data jaringan yang kemudian distandardisasi oleh Conference on Data System Languages (CODASYL).
Bachman kemudian menerima ACM Turing Award (Penghargaan semacam Nobel pada ilmu komputer) di tahun 1973. Dan pada akhir 1960, IBM mengembangkan sistem manajemen informasi (Information Management System) DBMS. IMS dibentuk dari representasi data pada kerangka kerja yang disebut dengan model data hirarki. Dalam waktu yang sama, dikembangkan sistem SABRE sebagai hasil kerjasama antara IBM dengan perusahaan penerbangan Amerika. Sistem ini memungkinkan user untuk mengakses data yang sama pada jaringan komputer.

Kemudian pada tahun 1970, Edgar Codd, di Laboratorium Penelitian di San Jose, mengusulkan model data relasional. Di tahun 1980, model relasional menjadi paradigma DBMS yang paling dominan. Bahasa query SQL dikembangkan untuk basis data relasional sebagai bagian dari proyek Sistem R dari IBM. SQL
distandardisasi di akhir tahun 1980, dan SQL-92 diadopsi oleh American National Standards Institute (ANSI) dan International Standards Organization (ISO). Program yang digunakan untuk eksekusi bersamaan dalam basis data disebut transaksi. User menulis programnya, dan bertanggung jawab untuk menjalankan program tersebut secara bersamaan terhadap DBMS.

Pada akhir tahun 1980 dan permulaan 1990, banyak bidang sistem basis data
yang dikembangkan. Penelitian pada bidang basis data meliputi bahasa query yang
powerful, model data yang lengkap, dan penekanan pada dukungan analisis data yang
kompleks dari semua bagian organisasi. Beberapa vendor memperluas sistemnya
dengan kemampuan penyimpanan tipe data baru semisal image dan text, dan
kemampuan query yang kompleks. Sistem khusus/spesial dikembangkan oleh banyak
vendor untuk membuat data warehouse, mengkonsolidasi data dari beberapa basis
data. Pada tahun 1999, James Gray memenangkan Turing Award untuk kontribusinya pada manajemen transaksi dalam DBMS.

C.TUJUAN DATABASE MANAGEMENT SYSTEM(DBMS)
Tujuan utama DBMS adalah untuk menyediakan tinjauan abstrak dari data bagi user. Jadi sistem menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data disimpan dan dirawat, tetapi data tetap dapat diambil dengan efisien. Pertimbangan efisien yang digunakan adalah bagaimana merancang struktur data yang kompleks, tetapi tetap dapat digunakan oleh pengguna yang masih awam, tanpa mengetahui kompleksitas struktur data. Basis data menjadi penting karena munculnya beberapa masalah bila tidak menggunakan data yang terpusat, seperti adanya duplikasi data, hubungan antar data tidak jelas, organisasi data dan update menjadi rumit. Jadi tujuan dari pengaturan data dengan menggunakan basis data adalah :

- Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi saat sekarang dan masa yang akan datang.
- Kemudahan pemasukan data, sehingga meringankan tugas operator dan menyangkut pula waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan data serta hak-hak yang dimiliki terhadap data yang ditangani.
- Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up-to-date dan dapat mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem.
- Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, pengubahan, pengerusakan dan gangguan-gangguan lain.

Sedangkan fungsi DBMS adalah :
- Penyimpanan, pengambilan dan perubahan data
- Katalog yang dapat diakses pemakai
- Mendukung Transaksi
- Melayani kontrol concurrency
- Melayani recovery
- Melayani autorisasi
- Mendukung komunikasi data
- Melayani integrity
- Melayani data independence
- Melayani utility.

Manfaat yang diperoleh dari penyusunan database adalah :
- Mengatasi kerangka (redundancy) data.
- Menghindari terjadinya inkonsistensi data.
- Mengatasi kesulitan dalam mengakses data.
- Menyusun format yang standar dari sebuah data.
- Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user).
- Melakukan perlindungan dan pengamanan data (data security).
- Menyusun integritas dan independensi data.


D. Keunggulan dan Kelemahan Database Management System (DBMS)

Keunggulan DBMS antara lain :

- Mengurangi pengulangan data Manajemen Basis-Data (DBMS) memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan pengelolaan data tanpa DBMS, walaupun tidak terlepas dari beberapa kelemahan.
Keunggulan DBMS antara lain sbb:

• Mengurangi duplikasi data atau data redundancy
• Menjaga konsistensi dan integritas data
• Meningkatkan keamanan data
• Meningkatkan effisiensi dan effektivitas penggunaan data
• Meningkatkan produktivitas para pengguna data
• Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan data
• Meningkatkan pemeliharaan data melalui independensi data
• Meningkatkan pemakaian bersama dari data
• Meningkatkan layanan backup dan recovery data
• Mengurangi konflik antar pengguna data
• Mencapai indenpendensi data
• Mengintegrasikan data dari beberapa file
• Mengambil data secara cepat, praktis
• Meningkatkan keamaanan data
• Terbaru (up to date).


Kelemahan DBMS antara lain sbb:
• Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan administrasi dan manajemen database agar dapat diperoleh struktur dan relasi data yang optimal
• Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal (disk) maupun internal (memory) agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisien.
• Harga DBMS yang handal biasanya sangat mahal
• Kebutuhan akan sumber daya (resources) biasanya cukup tinggi
• Konversi dari sistem lama ke sistem DBMS terkadang sangat mahal, disamping biaya pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak, diperlukan pula biaya pelatihan.
• Perangkat lunak yang mahal
• Memperkrjakan dan mempertahankan DBA
• Konfigurasi perangkat keras yang besarData Sub Language DBMS :
Subset bahasa yang dipakai untuk operasi manajemen basis data :

a. Data Definition Language (DDL)
Bahasa yang digunakan dalam mendefinisikan struktur atau kerangka dari basis data, di dalamnya termasuk record, elemen data, kunci elemen, dan relasinya
 
b. Data Manipulation Language (DML)
Bahasa yang digunakan untuk menjabarkan pemrosesan dari basis data, fasilitas ini diperlukan untuk memasukkan, mengambil, mengubah data.DML dipakai untuk operasi terhadap isi basis data.

Komponen DBMS :

1. Query Processsor
Merubah bentuk query ke dalam instruksi tingkat rendah ke database manager

2. Database Manager
Menerima query dan menguji skema eksternal dan konseptual untuk menentukan apakah record-record dibutuhkan untuk memenuhi permintaan.

3. File Manager
Manipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan pada disk

4. DML Preprocessor
Merubah perintah DML embedded ke dalam program aplikasi dalam bentuk
fungsi-fungsi yang memanggil dalam host language.

5. DDL Compiler
Merubah perintah DDL menjadi kumpulan tabel yang berisi metadata.

6. Dictionary Manager
Mengatur akses dan memelihara data dictionary.

E. MODEL DATABASE

Sistem manajemen database biasanya dikategorikan menurut model database yang mereka mendukung, seperti jaringan, model relasional atau obyek. Model cenderung untuk menentukan bahasa query yang tersedia untuk mengakses database. Fungsi dari Model Database ini adalah untuk merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami. Model Database adalah kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data, hubungan antara data dan batasan-batasan data dala suatu organisasi.

Terdapat dua model data dalam DBMS sebagai berikut :

a. Model Data Berbasis Objek
Yaitu suatu model data yang menggunakan konsep entitas, atribut dan hubungan antar entitas. Jenis model data berbasis objek yang umum adalah :
- Entity-relationship
- semantic
- functional
- object-oriented

b. Model data berbasis record
Yaitu Model Data yang terdiri dari sejumlah record dalam bentuk yang tetap yang dapat dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam jenis yaitu :
- model data relasional (relational)
- model data hierarkhi (hierarchical)
- model data jaringan (network)

F. MERANCANG BASIS DATA

Untuk membuat basis data kita harus memahami bubungan diantara data, jenis data yang akan dipelihara di dalam basis data, bagaimana data tersebut akan digunakan, dan bagaimana organisasi mengikuti perubahan dalam mengelola data dalam perspektif keseluruhan organisasi.

Basis Data memerlukan rangcangan konseptual dan rancangan fisik. Rancangan konseptual atau logis dari sebuah basis data adalah model abstrak dari basis data sedangkan rancangan fisik memperlihatkan bagaimana basis data tersebut sebenarnya tersusun pada perangkat penyimpanan data dengan akses yang langsung. Tantangan dalam merancang database adalah bagaimana merancang sehingga database dapat memenuhi keperluan saat ini dan masa mendatang


Tujuan Merancang Basis Data

- Untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan aplikasi-aplikasinya.
- Memudahkan pengertian struktur informasi
- Mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storage space)
Sedangkan Proses menciptakan database mencakup 6 fase yaitu :
- Fase 1 : Pengumpulan data dan analisa
- Fase 2 : Perancangan database secara konseptual
- Fase 3 : Pemilihan DBMS
- Fase 4 : Perancangan database secara logika (pemetaan model data)
- Fase 5 : Perancangan database secara fisik
- Fase 6 : Implementasi sistem database

Pengembangan Sistem
Pengembangan system terdiri atas sederetan kegiatan yang dapat dikelompokan menjadi beberapa tahapan. Ada berbagai pembagian tahapan dalam pengembangan system yaitu :
- Metodologi yang disebut Waterfall atau air terjun yang membagi daur pengembangan system menjadi 6 tahapan : konsepsi, pendahuluan, analisis, perancangan, implementasi dan pengujian..
- McLeod mengemukakan 4 tahapan : perencanaan, analisis, perancangan dan implementasi.
- Fabbri dan Schwab membaginya menjadi 5 tahapan : studi kelayakan, rencana pendahuluan, analisis system, perancangan system dan implementasi system.


BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN


1. Database merupakan kumpulan dari data yang saling terintegrasi satu dengan yang lainnya, tersimpan dalam perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk bantuan dalam mengoperasikannya.Database merupakan komponen dasar dari sebuah sistem informasi dan pengembangan serta penggunaannya sebaiknya dipandang dari perspektif kebutuhan organisasi yang lebih besar. Oleh karena itu siklus hidup sebuah system informasi organisasi berhubungan dengan siklus hidup sistem database yang mendukungnya.

2. Sistem Manajemen Basis Data adalah perangkat lunak yang mendukung
Manajemen data dalam jumlah besar. DBMS menyediakan akses data yang efisien, kebebasan data, integritas data, keamanan, dan pengembangan aplikasi yang cepat, mendukung akses bersamaan dan perbaikan dari kerusakan
DBMS (Database Management systems) adalah kumpulan program yang mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan basis data.

3. Tujuan Merancang Basis Data adalah untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan aplikasi-aplikasinya., memudahkan pengertian struktur informasi serta mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storage space).

0 comments:

Post a Comment