ini salah satu tugasku, tugas dari bu amrah, tapi dia kasihki dalam bahasa arab terus kita semua terjemahkan ki ke bahasa indonesia. tapi yaaa ada iya ku ubah2 sedikit ini hahaha kah yang realnya ada dibuku belahh, jadi siapa tau bermanfaat toh, bisa ji diambil sebagai cerpen islamiyah atau motivasi hidup hehehe
Cinta dunia adalah sumber kesalahan
Suatu
hari 3 orang pejalan kaki sedang berjalan di
tengah keramaian kota, lalu mereka terkejut melihat sebuah
tas yang berisikan emas berkilau di depan mata mereka.
Ahmad
: “wah, sungguh beruntung kita hari ini kawan”
Imam
: “ya, benar sekali !”
Ahmad :
“menurutmu kita harus mengambil atau mengembalikannya?”
Jafar
: “ya ambillah ! itu sudah menjadi rejeki kita, lagipula kapan lagi kita
menemukan hal seperti ini.”
Ahmad : “tapi apakah kalian
tidak berfikir kalau orang kehilangan tas ini pun juga pasti membutuhkannya?”
Jafar : “ah, masa bodoh dengan
dia, yang jelas kita sudah mendapatkannya dan ini adalah rejeki besar untuk
kita”
Imam
: “kalau begitu baiklah biar aku
yang membawanya pertama, lalu kalian selanjutnya ketika aku sudah kelelahan.”
Akhirnya,
mereka mengambil tas tersebut, karena mereka berfikir itu adalah nikmat allah
yang sengaja diberikan kepada mereka bertiga, lalu satu per satu dari mereka
berfikir licik, karena mereka ingin memiliki emas tersebut. Setelah beberapa
jam berjalan, mereka merasa kelelahan dan akhirnya duduk dibawah sebuah pohon
besar yang rindang.
Imam
: “ini adalah perjalanan yang paling melelahkan sebelumnya.”
Jafar
: “ya, benar itu ! mungkinkah karena kamu membawa tas yang berat itu?”
Ahmad
: “ahh, tidak mungkin !”
Jafar
: “mungkin saja, karena kita belum merasakan membawa tas itu, lagipula aku
tidak merasa lelah, aku merasa seperti biasanya, mungkin karena aku sudah terlalu bersemangat untuk menjual semua emas
ini?”
Imam
: “yaa, benar juga pikiran kamu, tapi
bisakah kita tinggal berlama-lama disini?
Aku rasanya lapar dan haus, karena awal kita memang belum makan”
Ahmad
: “boleh, aku juga merasa lapar, cacing
dalam perutku juga sudah membuat aksi demo daritadi”
Jafar : “kalau begitu, aku akan
membeli makanan, kalian tunggu aku disini ya”
Lalu Jafar pun pergi mencari sebuah toko untuk membeli
makanan, dan membeli 3 bungkus roti untuk dia dan juga kedua temannya, di
tengah perjalanan pulang Jafar berfikir untuk meracuni kedua temannya, supaya
hanya dia yang bisa membawa pulang tas yang berisikan emas yang mereka dapatkan
tadi, lalu Jafar pun kembali ke toko tersebut untuk membeli racun tikus. Disisi
lain kedua temannya berfikir untuk membunuh Jafar, supaya harta yang mereka
dapatkan tadi dapat mereka miliki berdua. Dan beberapa menit kemudian dari
kejauhan terdengar langkah kaki Jafar, Ahmad dan Imam pun mulai bersiap untuk
membunuhnya, dan Jafar pun dengan licik memberi makanan kedua temannya itu.
Jafar : “assalamu alaikum, ini
makanan untuk kalian berdua dan ini untukku, ayo ma....”
Akhirnya mereka bertiga pun meninggal, Jafar dibunuh oleh
kedua temannya, dan kedua temannya juga meninggal karena memakan roti yang
sudah diberi racun oleh Jafar.. “Itulah akibatnya jika kita hanya mencintai
dunia, karena dunia ini hanya sementara”
KEPINTARAN SANG
NARAPIDANA
Suatu
hari di dalam sel, ada seorang narapidana yang baru beberapa hari tertangkap
karena diduga telah bermain judi disalah satu bar. Tiba-tiba salah seorang
polisi datang memberikan sepucuk surat untuk narapidana tersebut, namanya Asiz.
Polisi : “Asiz, ini ada surat kayaknya dari istrimu”
Azis : “oh iya pak, makasih”
Lalu
Asiz pun membuka surat itu dan membacanya dengan suara sedikit dikecilkan.
Asiz : “oh suamiku, bagaimana mungkin aku bisa
mengolah kebun kita yang besar ini sendirian? Rasanya aku tak sanggup untuk
mengerjakannya, bisakah kamu meminta tolong kepada teman atau kerabatmu untuk
membantuku disini?”
Salah
seorang teman Asiz mendengarnya, dan dia merasa iba. Dia sangat ingin membantu
Asiz, tapi apalah daya? Dia juga berada di sel bersama Asiz.
Jufri : “hei kawan, aku ingin sekali membantumu,
tapi aku juga tak bisa.”
Asiz : “oh, tak masalah, kamu cukup membantuku untuk
mencari akal bagaimana caranya supaya istri saya bisa dibantu disana, tanpa
harus ketahuan dengan polisi-polisi ini.”
Jufri : “baiklah, saya akan membantumu berfikir”
Hari
demi hari pun terlewati, Asiz dan Jufri tetap berfikir cara supaya istri Asiz
dirumah bisa mengolah kebun dengan ringan. Dan akhirnya Jufri pun mendapatkan
ide.
Jufri : “hei kawan, aku punya ide cemerlang !”
Asiz : “apa itu ?”
Jufri : “begini, saya akan mencuri perhatian polisi
itu, dan kamu mengambil kunci yang tergantung di saku celananya, oke?”
Asiz : “apakah rencanamu ini akan berhasil?
Bagaimana kalau saya ketahuan? Bisa-bisa dipenggal kepala saya”
Jufri : “tenang saja, kawan !” biar saya yang atur”
Jufri
pun mencuri perhatian pak polisi itu dan mengajaknya bicarar, sesuai rencana
Asiz dengan gampangnya dapat mengambil kunci yang tergantung di saku celana
polisi itu. Tapi apa boleh buat? Nasib Asiz memang malang, dia ketahuan karena
kunci yang dia ambil terjatuh kelantai.
Polisi : “oh, kalian berdua ini sekongkol buat lari
ya?”
Jufri : “ti..ti...dakk pak, kami hanya ingin keluar
sejenak menghirup udara segar, tapi mungkin cara kami yang salah”
Asiz : “i..iya pak, maafkan kami”
Polisi : “baik, kali ini kalian saya maafkan, tapi
lainkali kalian akan saya beri hukuman ! ngerti ?!”
Asiz dan Jufri : “i..ii..iya pak”
Rencana
mereka gagal, tapi mereka tetap mencari akal. Dan setelah beberapa hari Asiz
akhirnya mendapatkan ide yang lebih cemerlang lagi.
Asiz : “hei, aku punya ide, dan kali ini aku pasti
berhasil”
Jufri : “apa itu?
Asiz : “lihat saja”
Asiz
pun meminta kertas dan pulpen kepada pak polisi....
Asiz : “pak, bisakah saya meminjam kertas dan
pulpen? Saya ingin membalas surat istri saya beberapa hari yang lalu.
Jufri : “hei, apakah kamu sudah putus asa?”
Asiz : “tidak, inilah ide cemerlang saya, lihat saja
nanti..”
Asiz
mulai menulis surat untuk istrinya, disamping itu Jufri dengan beribu-ribu
tanda tanya menghiasi kepalanya. Inilah surat yang ditulis Asiz untuk istrinya
Kepada
istriku yang berada dirumah..
Sayang,maaf saya tak bisa membantumu
tetapi kamu tak usah khawatir dengan kebun itu, aku baru ingat kalau ternyata
dibawah tanah di kebun itu telah ku simpan berbagai macam emas dan permata yang
kucuri dari beberapa bulan yang lalu sebelum aku masuk kedalam penjara ini.
Jadi sebaiknya kamu saja yang mengurus kebun kita itu, sebelum orang lain
mengetahuinya.
Pertanda:
SUAMIMU
Sekali
lagi, Jufri terkaget dengan isi surat yang dituliskan Asiz untuk istrinya.
Jufri : “kawan, apakah kamu sudah gila? Itukan sama
saja dengan kamu membunuh istrimu sendiri”
Asiz : “haha, tenanglah, tak usah panik !” saya tau
apa yang saya lakukan, saya akan mengirim surat ini, melalui perantara pak
polisi itu”
Jufri : “apakah kamu tidak takut kalau polisi itu
akan membaca suratmu?”
Asiz : “hahaha, justru itulah yang kumau”
Dan
akhirnya rencana Asiz berhasil, pak polisi penasaran dan membaca surat yang
dituliskan oleh Asiz kepada istrinya, dan juga polisi pun datang dengan membawa
sekelompok polisi lagi untuk menggali kebun Asiz yang berada dibelakang
rumahnya sendiri, dan sekali lagi beberapa polisi tertipu dengan isi surat Asiz
yang sebenarnya hanya untuk istrinya, karena di dalam amplop yang Asiz kirimkan
untuk istrinya terdapat sebuah kertas kecil yang bertuliskan “istriku
pergilah berkebun, tanahmu sudah tergali dengan sendirinya”. Hahahaa :D